Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas




Kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa terjadinya tabrakan antara kendaraan bermotor (roda dua, roda empat atau lebih) dengan kendaraan motor lainnya atau dengan benda lainnya yang ada di jalan. Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan kerusakan yang dialami kendaraan yang saling bertabrakan. Kerusakan yang ditimbulkannya bergantung pada kerasnya benturan dan kecepatan kendaraan.

Efek dari kecelakaan tersebut bisa mengakibatkan luka-luka atau bahkan kematian manusia. Menurut WHO, kecelakaan akibat mengabaikan aturan lalu lintas telah menelan korban jiwa sekitar 2,4 juta jiwa manusia setiap tahunnya. Jumlah angka kematian yang diakibatkan kecelakaan tersebut menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab kematian manusia setelah HIV/AIDS dan TBC 

Kecelakaan lalu lintas bisa terjadi pada jenis kendaraan apapun. Kendaraan laut, udara dan darat. Semuanya meninggalkan bekas yang buruk. Baik secara mental maupun fisik.
Berita tentang kecelakaan akibat mengabaikan lalu lintas hampir tidak pernah absen dari media-media di Indonesia. Setiap harinya, berita selalu tersaji dan mengabarkan beberapa nyawa melayang serta korban luka-luka akibat kecelakaan. Menyedihkan
dan memerlukan penindaklanjutan dari banyak pihak terkait Kehilangan orang-orang terkasih secara tiba-tiba akibat kecelakaan pasti akan memberikan duka yang mendalam.
Berbagai biaya ganti rugi yang dikeluarkan pihak-pihak terkait
sama sekali tidak akan mampu mengembalikan nyawa yang
sudah melayang.

Berbagai upaya penanggulangan kecelakaan lalu lintas pun seharusnya sudah mulai menjadi agenda yang takbisa lagi dikesampingkan. Jika tidak, bukan tidak mungkin, hal ini akan menjadi ancaman bagi keselamatan masyarakat Indonesia
Faktor yang Memengaruhi Kecelakaan Lalu Lintas.

Kecelakaan lalu lintas menjadi hal yang menakutkan bagi para pengguna jalan. Jika tidak berhati-hati, ada bahaya yang siap mengancam nyawa kapan saja. Berbagai upaya "mandiri" pun dilakukan, seperti menggunakan helm khusus bagi pengendara sepeda motor, dan menggunakan sabuk pengaman bagi para pengendara mobil.
Namun, berbagai pelindung tersebut juga nyatanya tetap harus didukung oleh kewaspadaan yang tinggi dan pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab kecelakaan itu sendiri. Berikut ini adalah faktor-faktor yang umumnya berada "di balik" peristiwa
kecelakaan itu sendiri.

Kecelakaan lalu lintas dipengaruhi tiga faktor utama. Tiga faktor utama tersebut yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Faktor pertama adalah manusia sendiri. Faktor kedua adalah faktor kendaraan, dan faktor terakhir adalah faktor jalan Kecelakaan lalu lintas bisa saja terjadi akibat kombinasi ketiga faktor penyebab utama kecelakaan tersebut. Contoh dari faktor yang disebabkan oleh manusia dan kendaraan adalah laju kendaraan bermotor yang melebihi batas kecepatan yang ditetapkan yang kemudian diikuti dengan peristiwa ban pecah yang mengakibatkan kendaraan mengalami kecelakaan.
Kendaraan yang melaju di atas kecepatan rata-rata atau melebihi batas normal yang ditetapkan peraturan berlalu lintas merupakan faktor dari kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian manusia dalam memacu kendaraannya. Sementara itu, peristiwa meletusnya ban merupakan faktor yang dibawa kendaraan.
Pecahnya ban bisa diakibatkan kondisi ban yang sudah gundul maupun tekanan angin dalam ban yang kurang. Lagi-lagi ini juga disebabkan karena faktor kelalaian manusia.
Selain tiga faktor utama, yaitu manusia, kendaraan, dan faktor jalan, ada juga faktor lain yang ikut menyebabkan kecelakaan.

Faktor-faktor yang berada di luar tiga faktor utama tersebut antara lain faktor lingkungan dan cuaca yang juga bisa berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan.
Beberapa faktor tersebut seolah "bekerjasama" sebagai penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Semakin menjadi ketika manusianya sendiri terlihat tidak begitu mementingkan
keselamatan nyawanya. Buktinya, banyak pengendara motor yang ugal-ugalan tanpa mengenakan helm, atau pengendara mobil yang menyepelekan kegunaan dari sabuk pengaman.

1. Faktor Manusia

Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam sebuah peristiwa kecelakaan lalu lintas. Sebagian besar kejadian kecelakaan diawali dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas ini bisa terjadi karena sengaja melanggar peraturan, ketidaktahuan atau tidak adanya kesadaran terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan dalam berkendara.

Lebih parahnya lagi, jika para pengendara pura-pura tidak tahu tentang peraturan berkendara dan berlalu lintas. Selain itu, manusia sebagai pengguna jalan raya sering lalai dalam memperhatikan keselamatan dirinya dan orang lain dalam berkendara. Bahkan, tak jarang ditemukan pengendara yang sengaja ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraan
Tidak sedikit jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya diakibatkan kondisi pengendara dalam keadaan mengantuk bahkan mabuk sehingga mudah terpancing oleh ulah pengguna
jalan lainnya. Hal-hal konyol seperti sebenarnya sangat bisa diantisipasi.

Seperti ketika Anda mengantuk, membiarkan diri atau lebih tepatnya memaksakan diri untuk tetap melajukan kendaraan saat mata benar-benar "berat" adalah "jalan" termudah untuk
merasakan bagaimana "nikmatnya" kecelakaan. Penanggulangan faktor mengantuk ini sangat mudah, menepilah, lalu tidur, sekalipun dikejar tenggat waktu, karena terlambat akan jauh lebih baik daripada mati konyol

2. Faktor Kendaraan

Kecelakaan lalu lintas pun tak lepas dari faktor kendaraan. Faktor kendaraan yang mengakibatkan sering terjadinya kecelakaan antara lain pecah ban, rem tidak berfungsi sebagaimana seharusnya (rem blong), peralatan yang sudah aus tidak diganti, dan berbagai penyebab lainnya. Keseluruhan faktor kendaraan yang berimplikasi terhadap kecelakaan sangat berhubungan dengan teknologi yang digunakan dan perawatan yang dilakukan
terhadap kendaraan.

Untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan faktor kendaraan, kendaraan membutuhkan perawatan dan perbaikan secara berkala. Di samping itu, pemiliki kendaraan harus melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler. Lagi-lagi manusia ada di belakang ini semua. Seandainya, Anda mau lebih teliti, menyempatkan waktu untuk memeriksa semua perlengkapan kendaraan sebelum berpergian, kecelakaan lalu lintas akibat faktor yang satu ini sangat mungkin diminimalisir. Biaya yang mahal untuk memeriksakan kelayakan kendaraan Anda ke bengkel jauh lebih murah dibandingkan nyawa Anda, bukan?

Ketika musim mudik tiba, banyak pemudik yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadinya seperti motor. Hal ini mereka lakukan tentu saja untuk mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya. Reviewlah kembali kecelakaan yang dialami Saipul Jamil. Semuanya berawal dari kurangnya untuk memeriksa kenderaannya. Hingga akhirnya terjadi kecelakaan yang menyebabkan hilangnya nyawa isteri tercintanya, Virginia Anggraeni.

3. Faktor Jalan

Kecelakaan lalu lintas pun bisa dipengaruhi oleh faktor jalan. Faktor jalan sebagai sarana berlalu lintas terkait dengan kondisi permukaan jalan, pagar pengaman di daerah pegunungan, pagar pembatas di jalan raya, jarak pandang, dan pencahayaan ruas
jalan. Jalan yang rusak atau bahkan berlubang sangat membahayakan para pemakai jalan, khususnya pemakai kendaraan roda dua alias sepeda motor.

Faktor ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Dinas Jasa Marga. Jika tidak, ada baiknya kita yang mengalah. Meningkatkan kewaspadaan selama mengendaraai kendaraan adalah hal yang
bisa dilakukan. 

4. Faktor Cuaca

Faktor cuaca hujan pun bisa mempengaruhi kinerja kendaraan, misalnya jarak pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, dan jarak pandang berkurang. Itu semua menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang selanjutnya.

Asap dan kabut pun dapat mengganggu jarak pandang, khususnya di daerah pegunungan. Jika sudah demikian, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali kembali meningkatkan kewaspadaan. Nyalakan lampu dan perlahan laju kendaraan adalah dua hal yang bisa
diandalkan.

Oleh karena itu, dari keempat faktor penyebab terjadi kecelakaan yang terjadi semuanya tergantung pada kesigapan dari manusianya. Jika ia berusah untuk lebih hati-hati dan selalu
mengontrol kenderaaanya, kecelakaan akan sangat kecil terjadi. Jika pun terjadi kecelakaan, tentunya bukan berasal dari dirinya, tapi dari orang lain.

Selain itu, pentingnya ada kerjasama pengemudi, pemerintah dan kepolisian dalam hal menanggulangi kecelakaan lalu lintasPengemudi waspada dalam mengemudikan kenderaannya, pemerintah mau memperbaiki jalan-jalan yang rusak atau kurang layak untuk dilalui kenderaan dan pihak kepolisian untuk selalu siaga di area yang sering terjadi kecelakaan.

Tanpa adanya kerjasama yang nyata, maka kecelakaan yang terjadi sangat sulit diminimalisir. Menghilangkan kecelakaan secara total tentulah mustahil, yang bisa hanyalah meminimalisir terjadinya kecelakaan. Tak ada jalan yang tepat dilakukan kecuali pengemudi mematuhi seluruh rambu-rambu lalu lintas. Jika sayang dengan nyawa dan keluarga, waspadalah dalam mengemudi. Jauhi keinginan untuk kebut-kebutan.

(http://www.anneahira.com)

0komentar:

Posting Komentar