Selamat Berbahagia Bro Taufiq YVCI-DU#013

KELUARGA BESAR YAMAHA VIXION CLUB INDONESIA CHAPTER DURI
MENGUCAPKAN SELAMAT BERBAHAGIA, SELAMAT MENEMPUH HIDUP BARU
SEMOGA MENJADI KELUARGA SAKINAH, MAWADDAH, WARRAHMAH


Kecelakaan Sepeda Motor Sebenarnya Bisa Dihindari


Kecelakaan motor semakin marak, beriringan dengan mudahnya proses untuk mendapatkan motor itu sendiri. Jumlah pengendara motor sekarang ini sungguh mengalami kenaikan yang sangat pesat. Mudahnya ajuan kredit adalah satu-satunya penyebab banyaknya motor yang berseliweran di jalanan belakangan ini. Dan secara tidak langsung, itu jugalah yang membuat angka kecelakaan motor semakin tinggi


Jika ada yang tidak setuju dengan pernyataan ini pasti beranggapan bahwa kecelakaan motor atau kecelakaan lainnya adalah murni takdir. Atau murni kelalaian manusia itu sendiri. Hal itu memang benar, tapi jika dirunut (dan apabila Anda mau merunut) itu semua berawal dari kemudahan masyarakat Indonesia dalam mendapatkan kendaraan roda dua itu.

Logisnya adalah, ketika jumlah motor tidak banyak seperti sekarang ini, angka kecelakaan motor juga pasti tidak akan tinggi. Hematnya adalah seperti itu. Meskipun memang benar, ketika takdir sudah berkata, sekalipun motor yang digunakan adalah motor pinjaman, kecelakaan motor tetap akan terjadi. 

Segala yang terjadi dalam hidup manusia, atas kehendak Tuhan. Maut, musibah, jodoh, rezeki, keberuntungan, (sesuatu yang dianggap) kesialan, itu sudah digariskan untuk tiap-tiap manusia. Namun, Tuhan tentu saja ingin melihat umat-Nya berusaha. Menghindari kecelakaan motor adalah salah satu usaha konkret yang bisa kita lakukan selaku umat-Nya. Lalu apa saja hal-hal yang bisa kita lakukan untuk itu?

Upaya Menghindari Kecelakaan Motor – Gunakan Peran Sebagai Orangtua

Anda pasti pernah melihat anak-anak usia belasan tahun, yang secara peraturan belum boleh mengendarai kendaraan bermotor berada di jalanan dengan kuda besinya. Ini adalah sebuah fenomena tersendiri di kalangan masyarakat Indonesia. Para orangtua seolah tidak riskan memikirkan kecelakaan motor yang kapan saja bisa menimpa anak belianya. Kekhawatiran para orangtua entah lenyap oleh apa. Yang jelas, para belia itu dengan gagah berani lebih tepatnya sok-sokan berani terlihat seringkali berada di jalanan. 
Ancaman kecelakaan motor sama sekali tidak membuatnya kehilangan semangat untuk
membawa motornya ke jalanan. 

Kemudahan memperoleh motor pada akhirnya membuat para orangtua dengan mudah terayu oleh permintaan anak belia yang ingin gegayaan dengan sepeda motor. Pada usia mereka, show off adalah hal utama dalam pergaulan. Kecelakaan motor tidak menghalangi niat mereka untuk tampil gagah dibanding temantemannya yang belum bisa mengendarai sepeda motor.

Para belia bermotor ini biasanya terlihat pada sore hari menjelang maghrib. Terutama di daerah-daerah, yang jalanannya memang tidak terlalu ramai. Biasanya mereka berboncengan sebanyak tiga orang dan kesemuanya tanpa mengenakan helm dan bercanda saat sedang mengendarai sepeda motornya. Perilaku mereka di jalanan seolah menyiratkan bahwa kecelakaan motor hanya mitos.

Keberadaan belia-belia gaya ini meresahkan para pengendara motor lainnya. Tentu saja hal itu terjadi. Mengingat pertama mereka pasti belum memiliki SIM atau surat izin mengemudi,
kedua, sebagian dari mereka ketika berkendara tidak mengenakan helm, ketiga, jam terbang mereka mengendarai sepeda motor bisa dipastikan belum terlalu lama, sehingga sangat riskan mengakibatkan kecelakaan motor. Selain itu, badan mereka yang masih belum terlalu besar disinyalir tidak akan begitu kuat menahan berat motor jika sesuatu terjadi, misalnya motor tiba-tiba terpeleset karena jalanan licin, atau motor tiba-tiba terguncang karena jalanan berlubang. Pada akhirnya, tubuh mereka yang kecil itu bisa jadi malah tertimpa motor yang dibawanya. Kecelakaan motor seperti itu memang tergolong ringan, tapi tetap saja bikin deg-degan 

Ditambah lagi dengan mental para belia yang sesungguhnya belum siap untuk bersaing dengan para “pembalap handal” di jalanan. Karena bagaimanapun, mengendarai sepeda motor di jalan raya yang penuh oleh aneka kendaraan dengan kecepatan yang berbeda-beda itu memerlukan keberanian. Jika tidak, sekali saja diklakson dari arah belakang, anak tersebut bisa kehilangan keseimbangan, kecelakaan motor pun tidak bisa dielakkan.

Alasan-alasan mendasar itulah yang pada akhirnya turut mengganggu para pengendara motor lainnya. Karena bagaimanapun ketika ada suatu kecelakaan terjadi, biasanya
melibatkan dua pihak. Pihak tertabrak dan pihak yang menabrak.

Para pengendara motor dewasa, sebagai orang yang sudah mahir, tentu tidak ingin menjadi penyebab terjadinya kecelakaan motor pada anak-anak akibat kesalahan yang bisa jadi dilakukan oleh para remaja tersebut. Jadi, sebagai orangtua, hendaklah melihat lebih jauh. Sayang anak bukan berarti memberikan apapun yang mereka inginkan.Memberikan pengertian-pengertian adalah hal yang wajib dan lumrah dilakukan. Katakan pada mereka bahwa saatnya pasti akan tiba. Saat-saat izin mengemudikan kendaraan dikeluarkan
pasti akan tiba.

Upaya Menghindari Kecelakaan Motor – Gunakan Perlengkapan Berkendara Lengkap

Upaya yang satu ini rasa-rasanya sudah sangat sering digemborkan. Tapi, sayangnya, hingga kini masih saja ada para pengendara motor yang dengan sesuka hati tidak mengenakan perlengkapan berkendara secara lengkap. Perlengkapan berkendara paling dasar yang bisa membantu upaya Anda menghindari kecelakaan motor adalah helm. Perlengkapan yang lain adalah pilihan.

Ketika kecelakaan motor terjadi, kepala merupakan bagian tubuh yang umumnya mengalami cidera yang cukup serius. Dan hal itulah yang memicu kematian. Otak adalah pusat saraf. Ketika benturan akibat kecelakaan motor menghancurkan sistem saraf, yang terjadi adalah kematian. Karena organ tubuh yang lain tidak bisa menerima “perintah” dari otak untuk melakukan “tugas semestinya”. Pemilihan helm pun harus diperhatikan. Helm tersedia dalam dua pilihan, full face dan half face. Kekuatan helm benar-benar harus menjadi kriteria pemilihan helm yang pertama, disusul dengan  warna, karena warna helm yang terang bisa membantu Anda ketika berkendara saat malam hari. Selanjutnya Anda bisa memilih motif gambar yang biasanya ada pada helm. Ukuran helm juga tidak kalah penting untuk diperhatikan. Jika ukuran helm lebih besar dari kepala, dikhawatirkan ketika terjadi kecelakaan motor, helm tersebut justru terpental dan tidak bisa melindungi kepala. Tetapi jika ukuran helm lebih kecil dari kepala, dikhawatirkan hal tersebut akan mengganggu kenyamanan saat berkendara. Akibatnya konsentrasi bisa saja menurun, dan
kecelakaan motor bisa saja terjadi.

Upaya Menghindari Kecelakaan Motor – Patuhi Peraturan Lalu Lintas

Upaya ini juga sama familiarnya dengan upaya yang di atas. Bohong jika ada pengendara motor yang tidak tahu menahu tentang peraturan lalu lintas ini. Peraturan lalu lintas dibuat tentu saja untuk meminimalisir tingkat kecelakaan motor. Selain tentu saja untuk ketertiban.
Misalnya dengan mematuhi lampu merah. Lampu merah biasanya berada di persimpangan jalan. Ketika lampu merah di sisi jalan lain menyala, maka lampu merah di sisi yang lain akan mati. Begitu seterusnya. Bayangkan ketika Anda sedang berada di sisi jalan yang lampu merahnya tengah mati lalu karena alasan buruburu, Anda memutuskan untuk terus melaju. Apa yang akan terjadi? Tentu saja motor tersebut akan “berhadapan” dengan motor yang sedang melaju di sisi lainnya. Kecelakaan motor pun bisa jadi tidak terelakkan.

Ada sebuah lelucon yang mengatakan bahwa “peraturan dibuat untuk dilanggar”, lelucon seperti itu sungguh tidak bisa dipertanggungjawabkan. Meskipun niatnya bercanda, tetapi lelucon tersebut tanpa sadar sudah tertanam di benak masyarakat Indonesia kebanyakan. Sehingga, hal-hal yang sifatnya peraturan, terutama peraturan lalu lintas, sama sekali tidak memiliki “taring”. Kecelakaan motor pada akhirnya cukup dianggap sebagai
“kesialan”. Melakukan hal-hal sederhana di atas adalah salah satu bukti bahwa Anda menyayangi diri Anda sendiri. Setidaknya, apa yang bisa kita usahakan sebagai manusia untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan motor telah dilakukan. Soal terjadi atau tidaknya, itu urusan Tuhan.

(http://www.anneahira.com)

Faktor Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas




Kecelakaan lalu lintas adalah peristiwa terjadinya tabrakan antara kendaraan bermotor (roda dua, roda empat atau lebih) dengan kendaraan motor lainnya atau dengan benda lainnya yang ada di jalan. Kecelakaan lalu lintas mengakibatkan kerusakan yang dialami kendaraan yang saling bertabrakan. Kerusakan yang ditimbulkannya bergantung pada kerasnya benturan dan kecepatan kendaraan.

Efek dari kecelakaan tersebut bisa mengakibatkan luka-luka atau bahkan kematian manusia. Menurut WHO, kecelakaan akibat mengabaikan aturan lalu lintas telah menelan korban jiwa sekitar 2,4 juta jiwa manusia setiap tahunnya. Jumlah angka kematian yang diakibatkan kecelakaan tersebut menduduki peringkat ketiga sebagai penyebab kematian manusia setelah HIV/AIDS dan TBC 

Kecelakaan lalu lintas bisa terjadi pada jenis kendaraan apapun. Kendaraan laut, udara dan darat. Semuanya meninggalkan bekas yang buruk. Baik secara mental maupun fisik.
Berita tentang kecelakaan akibat mengabaikan lalu lintas hampir tidak pernah absen dari media-media di Indonesia. Setiap harinya, berita selalu tersaji dan mengabarkan beberapa nyawa melayang serta korban luka-luka akibat kecelakaan. Menyedihkan
dan memerlukan penindaklanjutan dari banyak pihak terkait Kehilangan orang-orang terkasih secara tiba-tiba akibat kecelakaan pasti akan memberikan duka yang mendalam.
Berbagai biaya ganti rugi yang dikeluarkan pihak-pihak terkait
sama sekali tidak akan mampu mengembalikan nyawa yang
sudah melayang.

Berbagai upaya penanggulangan kecelakaan lalu lintas pun seharusnya sudah mulai menjadi agenda yang takbisa lagi dikesampingkan. Jika tidak, bukan tidak mungkin, hal ini akan menjadi ancaman bagi keselamatan masyarakat Indonesia
Faktor yang Memengaruhi Kecelakaan Lalu Lintas.

Kecelakaan lalu lintas menjadi hal yang menakutkan bagi para pengguna jalan. Jika tidak berhati-hati, ada bahaya yang siap mengancam nyawa kapan saja. Berbagai upaya "mandiri" pun dilakukan, seperti menggunakan helm khusus bagi pengendara sepeda motor, dan menggunakan sabuk pengaman bagi para pengendara mobil.
Namun, berbagai pelindung tersebut juga nyatanya tetap harus didukung oleh kewaspadaan yang tinggi dan pengetahuan tentang faktor-faktor penyebab kecelakaan itu sendiri. Berikut ini adalah faktor-faktor yang umumnya berada "di balik" peristiwa
kecelakaan itu sendiri.

Kecelakaan lalu lintas dipengaruhi tiga faktor utama. Tiga faktor utama tersebut yang menyebabkan terjadinya kecelakaan. Faktor pertama adalah manusia sendiri. Faktor kedua adalah faktor kendaraan, dan faktor terakhir adalah faktor jalan Kecelakaan lalu lintas bisa saja terjadi akibat kombinasi ketiga faktor penyebab utama kecelakaan tersebut. Contoh dari faktor yang disebabkan oleh manusia dan kendaraan adalah laju kendaraan bermotor yang melebihi batas kecepatan yang ditetapkan yang kemudian diikuti dengan peristiwa ban pecah yang mengakibatkan kendaraan mengalami kecelakaan.
Kendaraan yang melaju di atas kecepatan rata-rata atau melebihi batas normal yang ditetapkan peraturan berlalu lintas merupakan faktor dari kecelakaan yang disebabkan oleh kelalaian manusia dalam memacu kendaraannya. Sementara itu, peristiwa meletusnya ban merupakan faktor yang dibawa kendaraan.
Pecahnya ban bisa diakibatkan kondisi ban yang sudah gundul maupun tekanan angin dalam ban yang kurang. Lagi-lagi ini juga disebabkan karena faktor kelalaian manusia.
Selain tiga faktor utama, yaitu manusia, kendaraan, dan faktor jalan, ada juga faktor lain yang ikut menyebabkan kecelakaan.

Faktor-faktor yang berada di luar tiga faktor utama tersebut antara lain faktor lingkungan dan cuaca yang juga bisa berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan.
Beberapa faktor tersebut seolah "bekerjasama" sebagai penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas. Semakin menjadi ketika manusianya sendiri terlihat tidak begitu mementingkan
keselamatan nyawanya. Buktinya, banyak pengendara motor yang ugal-ugalan tanpa mengenakan helm, atau pengendara mobil yang menyepelekan kegunaan dari sabuk pengaman.

1. Faktor Manusia

Faktor manusia merupakan faktor yang paling dominan dalam sebuah peristiwa kecelakaan lalu lintas. Sebagian besar kejadian kecelakaan diawali dengan pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Pelanggaran rambu-rambu lalu lintas ini bisa terjadi karena sengaja melanggar peraturan, ketidaktahuan atau tidak adanya kesadaran terhadap arti aturan yang berlaku ataupun tidak melihat ketentuan yang diberlakukan dalam berkendara.

Lebih parahnya lagi, jika para pengendara pura-pura tidak tahu tentang peraturan berkendara dan berlalu lintas. Selain itu, manusia sebagai pengguna jalan raya sering lalai dalam memperhatikan keselamatan dirinya dan orang lain dalam berkendara. Bahkan, tak jarang ditemukan pengendara yang sengaja ugal-ugalan dalam mengendarai kendaraan
Tidak sedikit jumlah kecelakaan yang terjadi di jalan raya diakibatkan kondisi pengendara dalam keadaan mengantuk bahkan mabuk sehingga mudah terpancing oleh ulah pengguna
jalan lainnya. Hal-hal konyol seperti sebenarnya sangat bisa diantisipasi.

Seperti ketika Anda mengantuk, membiarkan diri atau lebih tepatnya memaksakan diri untuk tetap melajukan kendaraan saat mata benar-benar "berat" adalah "jalan" termudah untuk
merasakan bagaimana "nikmatnya" kecelakaan. Penanggulangan faktor mengantuk ini sangat mudah, menepilah, lalu tidur, sekalipun dikejar tenggat waktu, karena terlambat akan jauh lebih baik daripada mati konyol

2. Faktor Kendaraan

Kecelakaan lalu lintas pun tak lepas dari faktor kendaraan. Faktor kendaraan yang mengakibatkan sering terjadinya kecelakaan antara lain pecah ban, rem tidak berfungsi sebagaimana seharusnya (rem blong), peralatan yang sudah aus tidak diganti, dan berbagai penyebab lainnya. Keseluruhan faktor kendaraan yang berimplikasi terhadap kecelakaan sangat berhubungan dengan teknologi yang digunakan dan perawatan yang dilakukan
terhadap kendaraan.

Untuk mengurangi kecelakaan yang diakibatkan faktor kendaraan, kendaraan membutuhkan perawatan dan perbaikan secara berkala. Di samping itu, pemiliki kendaraan harus melakukan pengujian kendaraan bermotor secara reguler. Lagi-lagi manusia ada di belakang ini semua. Seandainya, Anda mau lebih teliti, menyempatkan waktu untuk memeriksa semua perlengkapan kendaraan sebelum berpergian, kecelakaan lalu lintas akibat faktor yang satu ini sangat mungkin diminimalisir. Biaya yang mahal untuk memeriksakan kelayakan kendaraan Anda ke bengkel jauh lebih murah dibandingkan nyawa Anda, bukan?

Ketika musim mudik tiba, banyak pemudik yang memilih untuk menggunakan kendaraan pribadinya seperti motor. Hal ini mereka lakukan tentu saja untuk mengurangi tingkat kecelakaan di jalan raya. Reviewlah kembali kecelakaan yang dialami Saipul Jamil. Semuanya berawal dari kurangnya untuk memeriksa kenderaannya. Hingga akhirnya terjadi kecelakaan yang menyebabkan hilangnya nyawa isteri tercintanya, Virginia Anggraeni.

3. Faktor Jalan

Kecelakaan lalu lintas pun bisa dipengaruhi oleh faktor jalan. Faktor jalan sebagai sarana berlalu lintas terkait dengan kondisi permukaan jalan, pagar pengaman di daerah pegunungan, pagar pembatas di jalan raya, jarak pandang, dan pencahayaan ruas
jalan. Jalan yang rusak atau bahkan berlubang sangat membahayakan para pemakai jalan, khususnya pemakai kendaraan roda dua alias sepeda motor.

Faktor ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pihak terkait seperti Kementerian Perhubungan, dalam hal ini Dinas Jasa Marga. Jika tidak, ada baiknya kita yang mengalah. Meningkatkan kewaspadaan selama mengendaraai kendaraan adalah hal yang
bisa dilakukan. 

4. Faktor Cuaca

Faktor cuaca hujan pun bisa mempengaruhi kinerja kendaraan, misalnya jarak pengereman menjadi lebih jauh, jalan menjadi lebih licin, dan jarak pandang berkurang. Itu semua menjadi faktor penyebab kecelakaan lalu lintas yang selanjutnya.

Asap dan kabut pun dapat mengganggu jarak pandang, khususnya di daerah pegunungan. Jika sudah demikian, tidak ada yang bisa dilakukan kecuali kembali meningkatkan kewaspadaan. Nyalakan lampu dan perlahan laju kendaraan adalah dua hal yang bisa
diandalkan.

Oleh karena itu, dari keempat faktor penyebab terjadi kecelakaan yang terjadi semuanya tergantung pada kesigapan dari manusianya. Jika ia berusah untuk lebih hati-hati dan selalu
mengontrol kenderaaanya, kecelakaan akan sangat kecil terjadi. Jika pun terjadi kecelakaan, tentunya bukan berasal dari dirinya, tapi dari orang lain.

Selain itu, pentingnya ada kerjasama pengemudi, pemerintah dan kepolisian dalam hal menanggulangi kecelakaan lalu lintasPengemudi waspada dalam mengemudikan kenderaannya, pemerintah mau memperbaiki jalan-jalan yang rusak atau kurang layak untuk dilalui kenderaan dan pihak kepolisian untuk selalu siaga di area yang sering terjadi kecelakaan.

Tanpa adanya kerjasama yang nyata, maka kecelakaan yang terjadi sangat sulit diminimalisir. Menghilangkan kecelakaan secara total tentulah mustahil, yang bisa hanyalah meminimalisir terjadinya kecelakaan. Tak ada jalan yang tepat dilakukan kecuali pengemudi mematuhi seluruh rambu-rambu lalu lintas. Jika sayang dengan nyawa dan keluarga, waspadalah dalam mengemudi. Jauhi keinginan untuk kebut-kebutan.

(http://www.anneahira.com)

Anak-anak salah satu Pelaku Kecelakaan Sepeda Motor Terbanyak



Banyak di antara kita yang menyaksikan anak-anak di bawah umur mengendarai sepeda motor. Mereka bahkan ada yang bertiga dan tidak memakai helm pelindung kepala. Kenapa hal itu terjadi?
Sebelum mencaritahu jawaban pertanyaan di atas, barangkali kita bisa menyimak fakta data yang ada di sekitar kita. Data Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyodorkan fakta mencengangkan. Setidaknya buat pemahaman saya.
Bagaimana tidak, pada 2012, anak-anak di bawah usia 16 tahun yang menjadi pelaku kecelakaan lalu lintas jalan melonjak drastis. Bila pada 2011 baru 40 kasus, tahun lalu menjadi 104 kasus. Artinya, melonjak 160%. Memprihatinkan.
Dari enam kelompok usia pelaku kecelakaan, rentang di bawah 16 tahun mencatat lonjakan tertinggi. Kelompok lainnya, hanya rentang 22-30 tahun yang naik 8,53%. Selebihnya mencatat penurunan berkisar 2-6%.
Kelompok usia 31-40 tahun mencatat penurunan paling tajam, yakni 5,74%. Berbanding terbalik dengan kelompok anak-anak di bawah umur. Apakah semakin matang usia semakin lebih hati-hati ketika berkendara?
Dari sisi kontribusi, anak-anak di bawah umur, menyumbang 1,72% terhadap total pelaku kecelakaan. Tahun 2012, tercatat 6.064 pengendara yang menjadi pelaku kecelakaan.  Sedangkan, rentang 22-30 tahun, menjadi penyumbang terbesar, yakni 33,13%.
Di sisi lain, anak-anak sebagai korban kecelakaan anjlok 27,98%. Khususnya, untuk rentang usia 1-10 tahun. Mirip dengan diposisi sebagai pelaku, anak-anak yang menjadi korban kecelakaan hanya menyumbang 4,04%. Angka itu merupakan yang terendah dari enam kelompok usia korban.
Oh ya, pada 2012, jumlah korban kecelakaan lalu lintas jalan di wilayah Polda Metro Jaya tercatat sebanyak 10.003 orang. Jumlah tersebut turun tipis, yakni 2,06% dibandingkan tahun 2011.
Korban kecelakaan tersebut mencakup korban meninggal dunia, luka berat, dan luka ringan.
Alasan Izinkan Anak
Saya belum punya data hasil survey ilmiah yang meneliti kenapa orang tua mengizinkan anak-anak mengendarai sepeda motor atau mobil. Saya hanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman semata.
1. Dianggap mampu. Ada orang tua yang menganggap anaknya sudah mampu berkendara sehingga mengizinkan si anak menggemudi. Sudut pandang ini merujuk pada penglihatan bahwa si anak sudah bisa menyetir, baik motor maupun mobil.
2. Jarak dekat. Asumsi bahwa jarak dekat cukup aman bagi si anak saat berkendara. Walau, faktanya, kecelakaan bisa terjadi dimana saja dan kapan saja.
3. Terpaksa. Melihat kondisi angkutan umum yang belum memadai, ada orang tua yang merelakan anak-anaknya berkendara.
4.  Praktis. Kemangkusan dan kesangkilan sepeda motor menjadi salah satu alasan orang memilih si kuda besi. Terlebih, dalam soal mengoperasikan si roda dua yang dianggap lebih praktis. Pada gilirannya, anak-anak di bawah umur pun langsung nunggang si kuda besi.
5. Permisif. Tampaknya, orang tua mengizinkan anak-anak berkendara karena sang orang tua bersikap permisif. Tak mempertimbangkan aspek risiko, termasuk soal kecelakaan di jalan.
6. Tidak ditilang. Ada yang bilang, tidak apa-apa sang anak berkendara tokh tidak ditilang oleh petugas.
Barangkali ada alasan-alasan lain. Namun, perlu kita renungkan bahwa setiap pengendara memiliki persyaratan. Syarat utama adalah memiliki kompetensi yang disahkan oleh negara berupa surat izin mengemudi (SIM). Untuk mendapatkan surat mandat dari negara, seseorang penerima SIM C (sepeda motor) dan SIM A (mobil), minimal berusia 17 tahun. Hal itu diatur dalam Undang Undang (UU) No 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ).
Bahkan, untuk melindungi warga di jalan raya, bagi pengendara yang tidak memiliki SIM bisa diganjar hukuman. Ada sanksi denda maksimal Rp 1 juta atau penjara maksimal satu tahun.
Di sisi lain, anak-anak di bawah umur dianggap lebihh rentan terhadap provokasi di lingkungan sekitar. Ketika berkendara, kondisi demikian bisa membuyarkan konsentrasi. Sang anak dianggap masih labil.
Secara teknis, kemampuan mengatasi bobot kendaraan juga belum imbang. Khusus roda dua, rawan terjerembab mengingat keseimbangan yang tidak pas. Maklum, sepeda motor mudah tergelincir.
Menjadi tugas kita para orang tua mengedukasi anak-anak. Termasuk soal keselamatan berkendara di jalan. Tugas kita menyelamatkan generasi penerus. Indonesia sudah darurat, tiap hari 80-an jiwa tewas akibat kecelakaan lalu lintas jalan. (edo rusyanto) (rsa.or.id)

Waspada pada saat berbelok atau di Persimpangan Jalan



BEBERAPA hari terakhir sempat menemui dua kasus yang cukup menggelitik sekaligus memilukan. Insiden kecelakaan saat berbelok. Tak ada fatalitas yang buruk, hanya luka ringan yang diderita sang korban.
Insiden pertama terjadi pada malam hari. Seorang pesepeda motor tiba-tiba keluar dari gang, tanpa tedeng aling-aling langsung tancap gas. Boro-boro ngasih lampu sein, si pesepeda motor langsung bablas. Tancap gas. Nyaris terjadi ciuman. Pengguna jalan sedikit lega.

Nah, insiden kedua lebih buruk. Pesepeda motor melaju dengan kecepatan berkisar 60-70 kilometer per jam (kpj). Lalu, sedikit melambat saat hendak berbelok. Sayangnya, ada pengendara mobil yang mengambil lajur terlalu ke kanan. Si pesepeda motor praktis kalang kabut, mencoba mengerem sejadi-jadinya. Tetap saja, dia tersungkur. Ada luka robek di kaki bagian kiri dan memar di lengan bagian kiri.
“Saya terlalu percaya diri, tidak memperhatikan ada mobil dari arah berlawanan yang kebetulan mengambil lajur terlalu ke kanan,” kata sang pesepeda motor.
Kewaspadaan Digandakan
Saat hendak berbelok mutlak menggandakan kewaspadaan. Terlebih di tikungan tajam. Bukan mustahil, ada kendaraan dari arah berlawanan yang terlalu ke kanan atau bablas keluar lajurnya.
Secara sederhana, ketika hendak berbelok setiap pengendara mesti memberi lampu sein sebagai tanda hendak berbelok. Tentu, jangan lupa dimatikan setelah usai berbelok atau pindah lajur.
Sedangkan bagi mereka yang hendak keluar gang atau jalan kecil, mutlak untuk melipatgandakan kewaspadaan dengan melihat keadaan sekeliling. Tidak asal bablas yang berisiko memicu terjadinya benturan.
Barangkali jurus SEE alias search, evaluate, and execute mesti sering dilakukan. Tak semata hendak mendahului. Namun, saat berbelok pun bisa diterapkan. Mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari arah berlawanan, lalu informasi diolah, dan barulah diputuskan.
Sudah banyak kasus kecelakaan seperti itu. Sepatutnya menjadi pembelajaran berharga bahwa kecelakaan tak pernah mengenal jarak, waktu, bahkan status sosial. Kapan saja bisa terjadi kecelakaan di jalan. Hal yang bisa kita lakukan adalah memperkecil fatalitas. Mengurangi risiko atas fatalitas yang buruk. Tak ada ruginya berikhtiar. (edo rusyanto) (rsa.or.id)

Lebih dari 70% Korban Kecelakaan Adalah Pesepeda Motor



BELAKANGAN kita mendengar banyak pesepeda motor menjadi korban kecelakaan lalu lintas jalan. Mereka bergelimpangan di jalan raya, mulai dari luka ringan, luka berat, hingga meninggal dunia. Ada yang menjadi subyek, tapi tak sedikit juga yang menjadi obyek kecelakaan.
Bagaimana kondisi di Jakarta dan sekitarnya? Mari kita tengok data tiga tahun terakhir yang dilansir Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya (Ditlantas Polda Metro) berikut ini.
Pada 2010, korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas jalan di Jakarta dan sekitarnya mencapai sebanyak 745 jiwa. Angka itu setara dengan dua orang per hari. Pada tahun itu, total korban kecelakaan yang tewas mencapai sekitar 1.063 jiwa. Artinya, pesepeda motor berkontribusi sekitar 70,08% terhadap total korban tewas akibat kecelakaan di jalan.
Para penunggang kuda besi terus bergelimpangan. Pada 2011, mereka yang tewas akibat kecelakaan naik 7,38% menjadi 800 jiwa. Angka itu setara dengan 79,60% dari total korban tewas akibat kecelakaan di Jakarta dan sekitarnya.
Nah, setahun kemudian, persisnya pada 2012, para pesepeda motor yang tewas di jalan raya menurun sekitar 16,62% menjadi 667 jiwa. Namun, angka itu tetap tinggi, yakni setara dengan 73,14% dari total jumlah korban tewas.
Selain pesepeda motor, mereka yang tewas akibat kecelakaan di jalan adalah para pengendara mobil pribadi, pengguna angkutan umum, pesepeda kayuh, hingga para pejalan kaki. Jumlah mereka jika ditotal memang jauh lebih kecil dibandingkan pesepeda motor yang berkontribusi lebih dari 70%.
Kenapa tiap hari harus ada dua pesepeda motor yang tewas di jalan-jalan Jakarta dan sekitarnya?
Sepeda motor lebih ringkih dibandingkan roda empat. Sebagai kendaraan roda dua, praktis sepeda motor lebih mudah tergelincir atau terjatuh. Di sisi lain, sang penunggang lebih rentan menderita celaka dibandingkan pengguna mobil yang terlindungi oleh kerangka besi kendaraan.
Karena itu, selain dituntut memiliki ketrampilan berkendara yang memadai, sang penunggang sepeda motor juga perlu mengenali risiko yang ada. Pemahaman atas risiko dan dibarengi dengan solusi menghindarinya, bisa meminimalisasi fatalitas akibat kecelakaan di jalan.
Pesepeda motor mesti senantiasa menerapkan jurus berkendara yang aman dan selamat. Tak melulu mesti trampil, juga mengikuti aturan dan berperilaku yang sudi berbagi ruas jalan. Namun, kunci utama tetap pada kemampuan menjaga konsentrasi dan terus waspada saat berkendara. (edo rusyanto) (rsa.or.id)

Renungan Kritis 68 Tahun Indonesia Merdeka

Dalam rangka Hari Kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke-68 yang bertepatan pada tanggal 17 Agustus 2013 nanti merupakan momentum renungan akan masih banyaknya permasalahan negara ini. 



Pembenahan yang diawali dari diri sendiri merupakan alternatif terakhir atau solusi atas ketidakmampuan negara dalam mengambil langkah untuk perubahan negeri ini. Butuh adanya sebuah tindakan nyata untuk menuju Negara yang melakukan revitalisasi di segala aspek kehidupan, misal meminimalisir pasar bebas yang berkembang di Indonesia lalu merenegoisasi perusahan asing yang beranak pinak di Indonesia serta tetap menjalankan prinsip ekonomi kerakyatan (bukan kapitalisme).

Indonesia terlalu banyak memberikan kesempatan pada investor asing untuk berkembang dan beranak pinak di bumi pertiwi untuk mengeksploitasi alam beserta isinya dan juga banyaknya BUMN yang diprivatisasi menyebabkan kegagalan negara dalam kebijakan serta regulasi.

Pasal 33 UUD 1935 sangat jelas disebutkan bahwasa “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”, namun realitas yang terjadi ketidakadilan sangat kental kita rasakan di negara ini dan kesenjangan sosial antara si kaya dan si miskin sering kita jumpai.

Untuk siapa Indonesia Merdeka? Kenapa kita yang merdeka tapi negara lain yang sejahtera dan rakyat kita yang sengsara?



Tahukah kita, bahwa emas dari Freeport - Papua melekat dileher, tangan dan jari ratusan juta warga dunia sementara di Indonesia 150 juta Rakyat berada dalam kemiskinan. Jutaan mahasiswa di Eropa dan Amerika menjadi ilmuwan dunia karena nyala listrik dari Batubara Kalimantan  sementara belasan juta rumah di desa-desa di Indonesia tidak ada listrik?

Lihatlah ratusan juta keluarga di berbagai negara tidak mati di musim dingin karena pemanas dari Gas Aceh dan Tiaka sementara di Indonesia jutaan rakyat memasak dengan kayu karena tak mampu membeli gas. Kita tahu semiliar orang di dunia ini bepergian setiap hari dengan kendaraan yang bergerak karena minyak dari lepas pantai Indonesia, sementara di Indonesia jutaan rakyat di Sulawesi dan Kalimantan kesulitan BBM.

Tahukah kita, protein di tubuh lebih dari semiliar manusia di dunia berasal dari ikan di samudera kita, sementara hari ini di Indonesia 900.000 balita kurang gizi.

Tengoklah bahwa sebagian hululedak nuklir di banyak negara berasal dari uranium Papua sementara hari ini banyak rakyat Papua masih berburu dengan lembing berujung tulang seperti di zaman batu.

Problem bangsa Indonesia hari ini salah satunya adalah tidak meratanya tingkat kesejahteraan masyarakat dan cenderung menciptakan golongan-golongan atau individu kaya yang kian menggambarkan kesenjangan.

Maka dari itu selain konsisten dalam mengenyam pendidikan di kampus sebagai mahasiswa juga memiliki peran penting dalam kontrol negara atas kepentingan rakyat harus menunjukkan sikap pro-aktif untuk memperjuangkan aspirasi rakyat.

Mudah-mudahan sinergi antara masyarakat mahasiswa dan negara (pemerintah) menjadi sebuah formulasi yang akan menciptakan masyarakat adil makmur dan sejahtera (social welfare) yang merata seperti yang dicita-citakan konstitusi negara Republik Indonesia, bukan penyengsaraan yang merata (global pillage).

Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia Yang ke-68.  Untuk mu - Indonesia ku

www.chandra-negara.com 

Dirgahayu 68 Tahun Indonesiaku

Yamaha Vixion Club Indonesia Duri Chapter turut memperingati 68th Kemerdekaan Republik Indonesia.


Duo Cruiser DU Road to Sabang Island - 0KM Indonesia

Duri, Desember 2012

Akhir Desember 2012 yang lalu Duo Cruiser DU Bro Budi DU#028 dan Bro Rozi#030 melakukan touring akhir tahun 2012 ke Pulau Sabang - Aceh mengusung tema "From Duri with Soul of Brotherhood". Dengan demikian YVCI Duri Chapter sudah ke tiga kalinya berkunjung ke Pulau Sabang, sebelumnya Bro Hendri DU#007 dan Bro Naldi#027 juga sudah melakukan Touring ke Pulau Sabang "0" KM Indonesia tersebut. Pada kesempatan kali ini mereka bertemu juga dengan Bro Angga & Bro Bader dari YVCI Tangerang Chapter yang juga melakukan Touring ke Pulau Sabang dalam "Uji Keunggulan Gear SSS, Sinnob Chain Lube dan Filter Ferrox". Berikut dokumentasinya yang berhasil mimin kumpulkan beberapa waktu yang lalu, cekidot...!!!








From Sumatra to Bima, Solo Touring YVCI-DU#037

Duri, Desember 2012

Sore itu 09 Desember 2012 rekan-rekan YVCI DU melepas Bro Ari YVCI-DU#037 solo touring menuju Pulau Jawa - Bali - Lombok - Bima. Dalam touring kali ini mengusung tema menjalin persaudaraan tanpa batas lintas pulau (Sumatra - Jawa - Bali - Lombok - Bima), perjalanan dimulai dari silaturrahmi ke YVCI Reg. Sumbar, dimulai dari Duri, Padang dan diteruskan ke Bungo Jambi hingga ke Penghujung pulau Sumatra - Pulau Jawa - Pulau Bali - Lombok hingga Bima. Dalam serangkaian touring kali ini memakan waktu lebih kurang 2 bulan hingga kembali ke Riau. 

Rute perjalanan berangkat:
Duri - Pekanbaru - Bangkinang - Payakumbuh - Batusangkar - Padang - Muaro Bungo - Palembang - Tulang Bawang - Tulang Bawang Barat - Bandar Jaya - Metro - Bandar Lampung - Cilegon - Tangerang - Jakarta - Bogor - Bandung - Yogyakarta - Denpasar - Lombok - Sumbawa - Bima.

Rute pulang:
Bima - Sumbawa - Lombok - Gianyar - Jembrana - Banyuwangi - Jember - Bondowoso - Probolinggo - Sidoarjo - Surabaya - Bangkalan Madura - Mojokerto - Yogyakarta - Parakan Temanggung - Garut - Bandung - Depok - Tangerang - Cilegon - Bandar Lampung - Bandar Jaya - Tulang Bawang - Palembang - Pekanbaru - Duri.

Dalam wawancara mimin dengan Bro Ari YVCI-DU#037, beliau juga menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya buat teman-teman bikers yang sudah memberikan pengarahan, petunjuk serta pengkondisian beliau selama melakukan Touring tersebut.

Terima kasih buat brader & sista:
- Special thanks buat YVCI Duri Chapter atas supportnya
- YVCI Regional Riau umumnya
- YVCI all Chapter atas dukungannya
- Buat Chapter-chapter yang disinggahi:
YVCI YVCI Pekanbaru, YVCI Bangkinang, YVCI Batusangkar, YVCI Padang, YVCI Bungo, YVCI Palembang, YVCI Tulang Bawang, YVCI Tulang Bawang Barat, YVCI Bandar Jaya, YVCI Metro, YVCI Bandar Lampung, YVCI Cilegon, YVCI Cilegon, YVCI Jakarta, YVCI Bogor, YVCI Yogyakarta, YVCI Denpasar, YVCI Lombok, YVCI Sumbawa, YVCI Bima, YVCI Gianyar, YVCI Jembrana, YVCI Banyuwangi, YVCI Jember, YVCI Bondowoso, YVCI Probolinggo, YVCI Sidoarjo, YVCI Surabaya, YVCI Bangkalan Madura, YVCI Mojokerto, YVCI Parakan Temanggung, YVCI Garut, YVCI Depok.
- YVC Bandung
- Bikers Independent Street Fighter Bogor
- Vixion Fighter Palembang
- Serta club dan komunitas serta Independent  motor yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Kalian memang de bes, Ari tunggu kehadirannya di Kota Duri - Riau.

Bro Ari yang notabene "Sheila Gank" (*. Fans Sheila on 7) selain dalam rangka menjalin persaudaraan Bikers se-Indonesia, beliau juga memiliki misi untuk bertemu langsung dengan Eros dan teman-teman Sheila Gank di Yogyakarta.

Yuk kita intip dokumentasi dari beliau, cekidot....!!!

Duri, Jelang keberangkatan


Bali, bersama YVCI Reg. Bali

Bali, bersama YVCI Reg. Bali

Bandung, bersama YVC Bandung

Bangkinang, bersama YVCI Bangkinang


Batusangkar, bersama YVCI Batusangkar

Bima, bersama YVCI Bima

Bima, bersama YVCI Bima

Bogor, bersama YVCI Bogor

Bromo, bersama YVCI Jogja

Bromo, bersama YVCI Jogja

Bromo, bersama YVCI jogja

Bromo, bersama YVCI Jogja

Bungo, bersama YVCI Bungo

Gianyar, bersama YVCI Gianyar

Gianyar, bersama YVCI Gianyar

Jakarta, bersama YVCI Jakarta

Monas, bersama YVCI Jakarta

Jogja, bersama YVCI jogja

Puncak, bersama YVCI Bogor

Lombok Barat, bersama YVCI Lombok

Lombok Timur, bersama YVCI Lombok

Lombok Utara, bersama YVCI Lombok

Lombok, bersama YVCI Lombok

Break di Padang

Sumsel, bersama YVCI Palembang

Jembatan Ampera, bersama YVCI Palembang

Solok

Sumbawa, bersama YVCI Sumabawa

Sumabawa Besar, bersama YVCI Sumabawa

Titik Nol NTB

Bandar Jaya, bersama YVCI Bandar Jaya

Bangkalan Madura, bersama YVCI Bangkalan Madura

Banyuwangi, bersama YVCI Banyuwangi

Bogor, bersama Bikers Independent Street Fighter

Bogor, bersama YVCI Bogor

Jogja, bersama YVCI jogja

Eros Sheila on 7, Happy Anniversary YVCI Duri

Adam Sheila On 7







Who's next the Cruise? :D

_source: FB ari mau shega